Masa Depan Sempurna: Tantangan dan Janji Globalisasi

Pembicara: Arianto A. Patunru, Rizal Mallarangeng

Petikan acaranya: Arianto Patunru: Terima kasih bung Hamid. Apa yang akan saya katakan di sini sudah tercatat semua dalam kata pengantar. Maka saya akan singkat saja. Jika saya dikatakan radikal, saya tidak akan menyangkal hal itu. Saya berada di sebelah kanan. Ketika orang mengkritik globalisasi, mulai dari yang berbobot sampai yang hanya sinis, semua bisa dilayani.

Dan tiap kali berdebat, saya semakin yakin bahwa globalisasi lebih banyak manfaatnya. Hanya saja mungkin kita tidak bisa mengelola globalisasi lebih baik. Cuma mungkin kegagalan ini kemudian menjadi alasan bagi semacam eskapisme, pelarian dari binatang yang bernama globalisasi. Ketika membaca buku ini, saya merasa bahwa ini adalah salah satu buku terbaik untuk globalisasi. Buku Tom Friedman, Lexus and Olive Tree, juga bagus.

Buku-bukunya selanjutnya agak dangdut, karena tampaknya dia hanya terbuai oleh euforia pembelaan globalisasi. Kalau kita membaca buku ini, kita tahu bahwa posisi kedua penulis ini sangat jelas. Kedua penulis ini adalah ekonom-ekonom yang menulis untuk majalah Economist salah satu majalah ekonomi yang paling berwibawa di dunia. Majalah ini juga salah satu tertua di dunia. Posisi kedua penulis ini sangat jelas. Mereka free market, membela kebebasan individu, hak-hak individu.

Kedua penulis ini sangat konservatif dalam pendekatan ekonomi mereka. Free market, property rights, individual freedom, dan sebagainya. Dan mereka cukup kritis dalam arti tajam dalam mengkritisi ilmu-ilmu manajemen. Ada beberapa wisdom dari buku ini yang layak kita diskusikan.

Pertama mereka mengatakan bahwa globalisasi adalah fenomena paling populer abad ini. Ini agak klise, tapi susah disangkal. Baik mereka yang pro globalisasi maupun yang kontra globalisasi sama-sama mengakui bahwa globalisasi adalah fenomena penting.

Kedua penulis ini mengatakan bahwa globalisasi bisa gagal. Tapi mereka juga mengatakan bahwa globalisasi adalah hal yang baik. Dan dia adalah suatu proses yang terus-menerus terjadi.

Saat pertama membaca judul buku ini, saya teringat buku Tom Friedman, The World is Flat. Judul buku Tom ini agak hiperbolik. Bagaimana mungkin dunia flat. Kalau dunia flat, tidak mungkin ada perdagangan. Dan kalau tidak ada perdagangan, maka dinamika ekonomi akan berhenti. Tapi menurut saya, pendekatan yang dilakukan kedua penulis ini lebih disiplin dan lebih bisa dipertahankan.

Saya lebih suka judul buku ini Masa Depan yang Tak Pernah Sempurna. Kenapa orang melakukan trade, itu karena orang berbeda. Selalu ada kesempatan untuk negosiasi dan memperoleh keuntungan dari perdagangan. Jika saya dan anda sama saja, maka tidak ada pertukaran.

transkrip diskusi unduh

Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!

Comments

You must be logged in to post a comment.