Muslim Demokrat

Para sarjana Barat, seperti Samuel Hutington, Bernard Lewis, dan Ellie Kedourie memandang Islam dan demokrasi sebagai dua makhluk yang berbeda, dan keduanya berjalan sendiri-sendiri. Bahkan mereka mengklaim bahwa Islam bertanggung jawab atas kegagalan konsolidasi demokrasi di negara-negara yang penduduknya mayoritas Muslim. Semakin kuat Islam dalam suatu masyarakat, demokrasi semakin tidak mungkin tumbuh di masyarakat tersebut. 

Pandangan mereka seakan-akan mengamini temuan Freedom House yang terangkum dalam Index of Political Right and Civil Liberty. Menurut temuan ini dalam tiga dekade terakhir, hanya ada satu negara Muslim yang mampu membangun demokrasi secara penuh selama lebih dari lima tahun, yaitu Mali di Afrika. Dua belas negara Muslim lainnya termasuk dalam kelompok semi-demokrasi, Sisanya, yakni 35 negara, bersifat otoritarian. Lebih dari itu, delapan dari 13 negara dengan pemerintahan paling represif di dunia pada dekade yang lalu adalah negara-negara Muslim.

Bagaimana sesungguhnya di negara kita? Buku ini menyuguhkan kajian sistematis dan empiris mengenai Muslim Indonesia Berdasarkan dua survei opini publik berskala nasional.

Karena sumbangan yang amat berarti dalam memperkaya studi-studi empirik tentang hubungan antara Islam dan Demokrasi, yang pertama kali di lakukan di Indonesia, disertasi yang kemudian menjadi buku ini memperoleh penghargaan sebagai 'Disertasi terbaik pada tahun 2003.”Komite Pemilihan Disertasi terbaik di Jurusan Ilmu Poltik, Ohio State University, Columbus, Amerika Serikat “Belum ada buku yang sejauh ini membahas perilaku poltik secara serius dengan metode empiris, termasuk perilaku politik Islam di Indonesia. Buku Saiful Mujani ini dapat menutup kekurangan tersebut.” Rizal Mallarangeng-Direktur Eksektif Freedom Institute “Baik dari sisi metodologi maupun teori, karya ilmiah ini merupakan terobosan baru yang penting dalam kajian politik modern di Indonesia” Anies Baswedan-Direktur Riset The Indonesia Institute."

Pengarang : Saiful Mujani

Jakarta: Gramedia Pustaka Utam, Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM), Yayasan Wakaf Paramadina, Freedom Institute, Kedutaan Besar Denmark, 2007

Enjoyed this article? Stay informed by joining our newsletter!

Comments

You must be logged in to post a comment.